Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

LOUNGE UNDER THE ICEBERG [Freud as an anchor]

Kalo kata aku it's how they're raised, bukan bermaksud bilang kl semua metode org jaman dlu kolot, tp dgn perkembangan jaman, all value di tengah masyarakat juga berubah, kayak contohnya aku dibesarkan dgn doktrin harus hormat dgn yg lbh tua, gk boleh menyela ketika orangtua berbicara, mengalah for the greater good (wekk😅) like all those things.. Kalau skrg, anak lbh dibuat utk bisa mengeluarkan pendapat, jd membuat mereka berpikir kritis, bahkan kadang kebablasan, anak SMA aja skrg paham artinya boundaries, paham menjaga their space, tp ya gt, mengaburkan value humanity ketika berpikiran "ur happiness is not my responsibility".. Logically true.. But humanely not so...

guess so, di tambah dengan adanya informasi yang luber banget di internet,
mungkin sedikit banyak ngerubah behaviour dan minded mereka.
yang tadinya manut" aja, sekarang semuanya ditanyain.




Manipulatif, oportunis, npd, narcissist, gaslight, playing victim.. Kayak suara mba mba saat nonton bioskop.. All around you-u-u-u.. https://cdn.jsdelivr.net/gh/twit**ter/[email protected]/assets/72x72/1f602.png draining bgt pasti utk ngebahas ini.. Coz i find it all in just 1 person, it's traumatizing experience for me in particular.. Dats why i need to gather my strength to discuss all of these..hehehehe

Menurut aku ketika orang memberikan silent treatment ke org lain itu selfish...sorry to say..seperti mengharapkan org tsb jadi cenayang dan harus paham akan semua yg terjadi... :(

iya ngeri kali lah, apalagi semuanya bergabung ya.
cant imagine how stroooong you are to handle kinda person.
feel sorry for you.

A mere action could cause a deep impact ya.. ❤

no doubt, they're in vulnerable position.
small hug or small action can cause very deeep emotion and impact.


It's one of your coping mechanism, if u feel that it helps you then it's okay to shut down, it's like ur brain rebooting itself and control ur body to calm down..
Thank u for sharing ya bang, stay sane for ur own sake, not for anybody..

yup, maybe.
physiatrist said that your brain can't take it another more of your grief, so it gonna shutdown.
 
I was once in pre-depression stage, diagnosed by psychologist.

Gejalanya yg aku rasakan waktu itu sedih berlebihan dan menangis terus menerus, tidak ada keinginan untuk melakukan apapun (cuma rebahan nangis di kasur, gak nafsu makan, mengabaikan semua yg ada di sekitar). Itu yang terjadi ketika di rumah dan saat weekend. Tapi, ketika di tempat kerja, I am the most productive one bahkan karirku meroket melesat. Waktu itu memang aku lagi mengalami beberapa masalah dan ujian dalam waktu bersamaan. Dan ini berlangsung cukup lama sampai pada satu titik, gak bisa seperti ini terus. I need professional help.

Setelah kesana kemari mencari pertolongan, ke psikolog bahkan sampai ke pemuka agama (aku memilih mengkombinasikan pertolongan psikolog dan pertolongan pada bathin), akhirnya permasalahan yang ruwet ini bisa terurai satu demi satu. Kuncinya pada self acceptance dan menerima takdir yg telah ditetapkan (based on my case yah, tidak bisa disamaratakan dengan kasus lain).

wow lucky for you, miss. alarmnya masih nyala buat seeking for profesional help.
gak semua orang alarmnya bisanya ngasih warning. tiba" udah PTSD dan makin berat aja.
kudos for you and thank you for loving yourself.
 
Oke next tumpeng uning uning ya yg di post 😆😍
Cari kostum dulu aaah yg meriah 🤭

kalau boleh tau, apa yang nyentil kamu sampe kamu berpikiran " I need help"?
Crusial point : I don't wanna live anymore.

I mean, not by suicidal. But thinking all of these sh*t would be gone if I was dead (by natural cause).

Pernah ada di tahap itu. Kalo dipikir2 sekarang, gila juga ya pernah mikir kaya gitu. Tapi, turning point tadi lah yg membuat aku awake.

Gk banyak yang bisa menerima dan mengakui "kelemahan" diri sendiri, self acceptance is the crucial thing to take over the "you" and to control the storm inside of u..
Yess, selama nafas masih ada, gak ada kata 'too late' untuk memahami diri sendiri.

Sampai sekarang juga aku masih berproses terus kok.

hampir semua teman aku yg ke psikolog merasakan sesuatu, entah menjadi sgt lelah fisik maupun emosional, ada yg jd enteng dan lega kayak habis reboot the system, ada yg jd diare (serius berpengaruh), ada yg jd fatigue, dampaknya kl ke psikolog kalau kita gk cukup kuat utk handle treatment ya gitu, tapi cmiiw, mungkin gk semua metode dan dampak pergi ke psikolog itu sama ya.. Maybe if u don't mind bisa share ke kita, if it's to personal then skip it
Jangan salah, hari pertama konseling, itu psikolog mau aku ajak gelud 🤣
Pikirku waktu itu, who the hell are you judging me on our very first meet? Wkwkwkwk lol 😂

Tapi beliau memahami kenapa sikapku sperti itu, datang dengan seabrek permasalahan dan ujian hidup, otomatis emosi yg aku bawa juga macem2 bentuknya.
Aku inget beliau bilang gini, "Kalau diibaratkan, kamu tuh masih kelas 2 SD tapi disuruh ngerjain ujian kelas 6 SD."

Dari situ selain mendengarkan semua uneg2ku, beliau mulai membantu pemetaan masalah, membuat skala prioritas (masalah yg harus diselesaikan dulu yg mana).
Selain itu aku juga belajar self acceptance tadi dan belajar menerima takdir.

That's how it worked.

makin bertambah usia makin banyak ywdh-nya, bukan karena pasrah atau menyerah, tapi balik lagi, sooo many things in life that we cannot control, but we can control our reaction to things that happened in life.. Aishhh mantap jiwa teorinya ya hahaha prakteknya hampir gila...
Yes yes, agree... semakin bertambah usia, semakin tidak ingin menambah keruwetan hidup atas segala sesuatu di luar kontrol kita.

Kalo ada sesuatu yg tidak sesuai dengan harapan, ya legowo menerima.

Ini ngutip dari ceramah pemuka agama yg aku yakini.
Semakin besar harapan kita terhadap sesuatu atau seseorang, ketika tidak terpenuhi, semakin besar pula kekecewaan yg akan kita alami.
Dan sumber kekecewaan terbesar dalam hidup itu berharap pada manusia.

Maaf ya sis Dee kalo beririsan dengan ajaran agama 🙏
I assumed anggota forum ini datang dgn keyakinan yg berbeda2, kalau ada yg tidak sependapat boleh di skip.

Thank youu for sharing dear ayam cekci, feel free to share more in pages ❤❤❤❤❤
Stay sane for you ya.. 🤗🤗🤗🤗
Likewise, sis 🤗🤗🤗
Aku juga belajar banyak dari sis Dee ❤

wow lucky for you, miss. alarmnya masih nyala buat seeking for profesional help.
gak semua orang alarmnya bisanya ngasih warning. tiba" udah PTSD dan makin berat aja.
kudos for you and thank you for loving yourself.
Ah thank you Om Sam.
Kebetulan waktu itu ngerasa udah menderita banget, at my lowest point. Di situlah pikiran utk bangkit mulai terbuka.

Lucky for us yg masih bertahan sampai saat ini. 🌷
 
guess so, di tambah dengan adanya informasi yang luber banget di internet,
mungkin sedikit banyak ngerubah behaviour dan minded mereka.
yang tadinya manut" aja, sekarang semuanya ditanyain.
Ah iya bener juga, zaman makin sophisticated, i couldn't agree more to this theory..

iya ngeri kali lah, apalagi semuanya bergabung ya.
cant imagine how stroooong you are to handle kinda person.
feel sorry for you.
Don't feel sorry for me bang 😊.. I'm proud that i can get out of that bloody toxic relationship.. Banyak yang gak bisa keluar dr hellhole karena banyak pertimbangan, terlebih alasannya karena gk mau sendiri atau single..dear Lord.. :(

No doubt, they're in vulnerable position.
small hug or small action can cause very deeep emotion and impact.
Cheesy memang, tapi saat elo berterima kasih pada Dee karena udah bertahan sampai sejauh ini aja gw mewek hahaha.. Apa mgkin karena gw aja yg crybaby ya 🙄🤔🤭

Crusial point : I don't wanna live anymore.

I mean, not by suicidal. But thinking all of these sh*t would be gone if I was dead (by natural cause).

Pernah ada di tahap itu. Kalo dipikir2 sekarang, gila juga ya pernah mikir kaya gitu. Tapi, turning point tadi lah yg membuat aku awake.
You must be very proud of yourself right now 🥹🥹

Yess, selama nafas masih ada, gak ada kata 'too late' untuk memahami diri sendiri.
Sampai sekarang juga aku masih berproses terus kok.
Setuju banget sama kalimat ini..

Jangan salah, hari pertama konseling, itu psikolog mau aku ajak gelud 🤣
Pikirku waktu itu, who the hell are you judging me on our very first meet? Wkwkwkwk lol 😂

Tapi beliau memahami kenapa sikapku sperti itu, datang dengan seabrek permasalahan dan ujian hidup, otomatis emosi yg aku bawa juga macem2 bentuknya.
Aku inget beliau bilang gini, "Kalau diibaratkan, kamu tuh masih kelas 2 SD tapi disuruh ngerjain ujian kelas 6 SD."

Dari situ selain mendengarkan semua uneg2ku, beliau mulai membantu pemetaan masalah, membuat skala prioritas (masalah yg harus diselesaikan dulu yg mana).
Selain itu aku juga belajar self acceptance tadi dan belajar menerima takdir.

That's how it worked.
😂😂 iya banyak yang skeptik dan menganggap kalo psikolog itu ilmu sotoy dan yang mempraktekkannya adalah orang sotoy.. Padahal itu semua ada prosesnya 😌😌😌 gk serta merta 1x datang lalu hilang masalah🫠 ...

Sebenarnya kita semua punya pemecahannya di diri kita, but the one who struggles with mental health needs a boost from someone who capable enough to see our problems..

Keren sih kamu bisa mencapai di titik ini, dan gw yakin pasti gk mudah menceritakan pengalaman ini..

Yes yes, agree... semakin bertambah usia, semakin tidak ingin menambah keruwetan hidup atas segala sesuatu di luar kontrol kita.

Kalo ada sesuatu yg tidak sesuai dengan harapan, ya legowo menerima.

Ini ngutip dari ceramah pemuka agama yg aku yakini.
Semakin besar harapan kita terhadap sesuatu atau seseorang, ketika tidak terpenuhi, semakin besar pula kekecewaan yg akan kita alami.
Dan sumber kekecewaan terbesar dalam hidup itu berharap pada manusia.
Kl kata gw mah.. Berharap sama manusia adalah kekecewaan yang mutlak, lupa itu kutipan dpt drmana, tp ngena bgt di gw..

Maaf ya sis Dee kalo beririsan dengan ajaran agama 🙏
I assumed anggota forum ini datang dgn keyakinan yg berbeda2, kalau ada yg tidak sependapat boleh di skip.
Why sorry? Selama gk menyinggung atau berkata kasar dan tetap respect sesama, it's all good, intermezzo dikit, gw tu selalu berandai-andai gw punya guru besar pemuka agama yg jd pembimbing spiritual gw, trs gw dijodohin sama salah satu santri-nya supaya ngajarin gw slt yg bener 😂😂 kebanyakan nonton pelem 🤣

Lucky for us yg masih bertahan sampai saat ini. 🌷
Positif sekali kita yaaa 😆 padahal riuh ricuh di dalam seperti tawuran (i hope it's just me), gw kadang berpikir gini, diri sendiri aja masih sulit, masih struggling, masih punya masalah, masih butuh di"perbaiki", tp gw sok sokan mau bantu.. I don't know why, but it feels good when i can help someone.. I just need to make sure that my boundaries is firm enough.

 
aaah senangnya ngeliat positivity vibes kalian miss @BabyDee n @Annette_Hargrove.
nular banget vibesnya, thank you so much for make my day night.
once again, thank you sooo muuuch for being strong beautiful ladies in this f*ckin' world (even though the head soo f*ckin noisy.)
yeaay.. you guys rock!!! 🤘🤘🤘
 
You must be very proud of yourself right now 🥹🥹

Sebenarnya kita semua punya pemecahannya di diri kita, but the one who struggles with mental health needs a boost from someone who capable enough to see our problems..

Keren sih kamu bisa mencapai di titik ini, dan gw yakin pasti gk mudah menceritakan pengalaman ini..
Tbh I don't know how to describe feeling about this. It belongs to my past and always be part of the journey of my life.
Rasanya ya kaya' cerita pas lagi nongkrong aja sama sis Dee, gue tu dulu pernah gini lho and bla bla bla

Mungkin krna udh berdamai dengan itu kali ya...
wkwkwkwk duh berasa sok cool bgt eyke ngomongnya 🤣
Padahal kalo ngobrol langsung sama aku mah banyak ngikiknya 😂

gw tu selalu berandai-andai gw punya guru besar pemuka agama yg jd pembimbing spiritual gw, trs gw dijodohin sama salah satu santri-nya supaya ngajarin gw slt yg bener 😂😂 kebanyakan nonton pelem 🤣
Eh jgn salah. Who knows what comes to us on the next day?

Just keep spreading good faith, positive thinking, good prayer.

gw kadang berpikir gini, diri sendiri aja masih sulit, masih struggling, masih punya masalah, masih butuh di"perbaiki", tp gw sok sokan mau bantu.. I don't know why, but it feels good when i can help someone.. I just need to make sure that my boundaries is firm enough.
I think, we learned lessons from anyone.
Karena 'malaikat' gak harus berwujud psikolog, psikiater, mentor, atau guru.
Kadang dalam wujud sederhana sprti teman / org yg pernah mengalami kejadian serupa / org yg bahkan baru kita kenal.
Kalau dia bisa mendengarkanmu, memberi arahan yg positif, solusi yg baik, maka itu adalah bentuk nikmat dari Tuhan yg diberikan.

aaah senangnya ngeliat positivity vibes kalian miss @BabyDee n @Annette_Hargrove.
nular banget vibesnya, thank you so much for make my day night.
once again, thank you sooo muuuch for being strong beautiful ladies in this f*ckin' world (even though the head soo f*ckin noisy.)
yeaay.. you guys rock!!! 🤘🤘🤘
Duh, jadi tersanjung nih akyu 🤭 tapi gak sampe season 11 ya 🤣

Once again, thank you Om Sam. You're awesome too!! 🌷
 
Tbh I don't know how to describe feeling about this. It belongs to my past and always be part of the journey of my life.
Rasanya ya kaya' cerita pas lagi nongkrong aja sama sis Dee, gue tu dulu pernah gini lho and bla bla bla

Mungkin krna udh berdamai dengan itu kali ya...
wkwkwkwk duh berasa sok cool bgt eyke ngomongnya 🤣
Padahal kalo ngobrol langsung sama aku mah banyak ngikiknya 😂
Great to hear that 🤗🤗peace is everything right?.. Mungkin aku masih struggling dengan trauma aku, but right now I'm not trying to fight the storm, I just learn to dance among the rain every step of the way 😊

Eh jgn salah. Who knows what comes to us on the next day?
Yessss Aamiin yang kenceng 😆

Just keep spreading good faith, positive thinking, good prayer.
I think, we learned lessons from anyone.
Karena 'malaikat' gak harus berwujud psikolog, psikiater, mentor, atau guru.
Kadang dalam wujud sederhana sprti teman / org yg pernah mengalami kejadian serupa / org yg bahkan baru kita kenal.
Kalau dia bisa mendengarkanmu, memberi arahan yg positif, solusi yg baik, maka itu adalah bentuk nikmat dari Tuhan yg diberikan.
Iya, I agree with "we learned lessons from anyone" karena kadang kita butuh POV yg berbeda..😇😇
Stay sane youu ❤
 
Great to hear that 🤗🤗peace is everything right?.. Mungkin aku masih struggling dengan trauma aku, but right now I'm not trying to fight the storm, I just learn to dance among the rain every step of the way 😊
No need to rush sis, enjoy every step, enjoy every moment... Stay sane to you as well :rose:
 
Thankiissss, I now brace what the universe given to me.. C'mon Universe, I'm ready for abundant 😍😁
❤❤❤❤
Kira2bahas apa nextnya yang menarik ya Nett?
Mmmmm..... bahas toxic relationship maybe or why people keep themselves in toxic relationship.
Gak melulu soal percintaan, bisa dengan rekan kerja, atau relasi atasan-bawahan di tempat kerja. Mungkin ini bahasan yang luas ya, tapi bisa dimulai dari satu definisi atau satu POV dulu....

Itu sih sementara yg ada di pikiranku wkwkwkwk. Eh tapi kalo sis Dee punya better idea, better choose yours wkwkwkwk
 
Mmmmm..... bahas toxic relationship maybe or why people keep themselves in toxic relationship.
Gak melulu soal percintaan, bisa dengan rekan kerja, atau relasi atasan-bawahan di tempat kerja. Mungkin ini bahasan yang luas ya, tapi bisa dimulai dari satu definisi atau satu POV dulu....

Itu sih sementara yg ada di pikiranku wkwkwkwk. Eh tapi kalo sis Dee punya better idea, better choose yours wkwkwkwk
Okayy, I'll try yaaaa, thank u tumpeng cekci 😆for the suggestion 😁😁
 
Tbh I don't know how to describe feeling about this. It belongs to my past and always be part of the journey of my life.
Rasanya ya kaya' cerita pas lagi nongkrong aja sama sis Dee, gue tu dulu pernah gini lho and bla bla bla

Mungkin krna udh berdamai dengan itu kali ya...
wkwkwkwk duh berasa sok cool bgt eyke ngomongnya 🤣
Padahal kalo ngobrol langsung sama aku mah banyak ngikiknya 😂
glad to hear that, i guess that you're a cheerful lady, isn't it?


Duh, jadi tersanjung nih akyu 🤭 tapi gak sampe season 11 ya 🤣

sampe season 8 aja biar kayak GOT 😊

Great to hear that 🤗🤗peace is everything right?.. Mungkin aku masih struggling dengan trauma aku, but right now I'm not trying to fight the storm, I just learn to dance among the rain every step of the way 😊

indeed, peace is everything, no one can told you to rush in, your struggling processed was shaping you, miss.
today you're learning dance among the rain, and one day you can dance in the middle of the storm while your smilling,
one day you can yelling out to world "f*ck you world, your gravity can't make me down" (sorry for cursing)


Kira2bahas apa nextnya yang menarik ya Nett?

"what if" theory

what if kalo dunia ini enggak ada griefing, depressing, etc
what if cuma punya satu hari aja bisa ketemu lagi ama orang yang udah meninggal. apa yang mau kita lakuin?
what if someone came in to your life and live happily ever after, what if not.
what if she's / he's the one?

but its all yours, miss.
would be great discussed anything with you.
 
indeed, peace is everything, no one can told you to rush in, your struggling processed was shaping you, miss.
today you're learning dance among the rain, and one day you can dance in the middle of the storm while your smilling,
one day you can yelling out to world "f*ck you world, your gravity can't make me down" (sorry for cursing)
😆🥰😍💃💃💃💃😂😂 dats okay, we need to swear sometimes

"what if" theory

what if kalo dunia ini enggak ada griefing, depressing, etc
what if cuma punya satu hari aja bisa ketemu lagi ama orang yang udah meninggal. apa yang mau kita lakuin?
what if someone came in to your life and live happily ever after, what if not.
what if she's / he's the one?

but its all yours, miss.
would be great discussed anything with you.
Hey that's interesting, what if theory is one of many therapeutic that has lots of benefits, but maybe I need more time to check it, thank u for adding my list 😆😁
 
Hey that's interesting, what if theory is one of many therapeutic that has lots of benefits, but maybe I need more time to check it, thank u for adding my list 😆😁

for my work and life, this theory is very useful. seeking for plan b or maybe c.
take your time, sis. keep rockin' pokokna mah. 🤘🏻

my pleasure...
 
glad to hear that, i guess that you're a cheerful lady, isn't it?
I am so many things, om.....
Tapi iya aku suka becanda orgnya 🤭

sampe season 8 aja biar kayak GOT 😊
Hahahha, endingnya heart breaking sih
I loved Daenerys btw 😂

"what if" theory

what if kalo dunia ini enggak ada griefing, depressing, etc
what if cuma punya satu hari aja bisa ketemu lagi ama orang yang udah meninggal. apa yang mau kita lakuin?
what if someone came in to your life and live happily ever after, what if not.
what if she's / he's the one?

but its all yours, miss.
would be great discussed anything with you.
Interesting!

Would love to discuss this theory with you om, along with sis Dee! 👍
 
Chapter 6
TOXIC




Ketika kita mendengar kata Toxic mungkin pengertian yang kita pahami berbeda-beda. Yang membuat seseorang menjadi Toxic bisa bermacam-macam tergantung dari orang dan situasinya.

Bagaimana kita bisa mengidentifikasi seseorang yang Toxic?

Bagaimana kita bisa merasakan jika seseorang ini memperlakukan kita secara Toxic?

Apa gejala-gejala yang dirasakan?

Apa faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi Toxic?

❤​

Sebelum membahas semua hal tersebut, Dee coba cari pengertian toxic itu sendiri.
Dalam Bahasa Indonesia, toxic dapat diterjemahkan sebagai beracun, secara umum dalam cakupan yang luas, digunakan untuk menggambarkan SESEORANG, HUBUNGAN, atau LINGKUNGAN yang memberikan dampak negatif, menyakitkan, atau merugikan orang lain.

Orang-orang Toxic itu bukanlah orang-orang yang berbuat jahat kepadamu setiap hari, orang-orang Toxic adalah orang-orang yang berbuat jahat kepadamu dibeberapa hari tapi berbuat baik di hari yang lain. Orang-orang Toxic ini tidak konsisten dengan perasaan yang mereka berikan, entah perhatian kasih sayang atau sekedar menyukai seseorang, mereka akan selalu membuat kalian berpikir dan meragukan atas kebaikan yang mereka berikan.

Ketika orang Toxic tidak bisa mengontrol kamu, mereka akan mencoba mengontrol orang-orang di sekeliling kamu. Menciptakan drama, kebohongan-kebohongan dan memanipulasi orang-orang untuk mengisolasi atau mengucilkan kamu karena mereka takut akan kehilangan kekuatan untuk mengontrol mu, tapi kenyataannya kamu tidak berhutang apapun ke orang ini termasuk energi yang ada di diri kamu, Cut them off of your life, focus on yourself dan tumbuh lebih baik setiap hari. Orang-orang Toxic mendapatkan kekuatan dari kelemahan kalian, tapi ketika kalian fokus untuk menjadi lebih baik dari versi kalian, akal licik mereka tidak lagi berfungsi.

Memutuskan hubungan atau kontak dengan orang-orang Toxic bukanlah dendam tapi tentang mendapatkan kedamaianmu dengan cara menempatkan dirimu di dalam lingkungan yang penuh dengan positif vibes dan kendali orang-orang Toxic secara perlahan akan menghilang.

Ada banyak jenis tipe toxic, Dee coba bahas 6 tipe orang-orang Toxic yang sering ada di sekitar kita ya...
1. The Energy Drainer
Orang-orang dengan tipe Toxic seperti ini bisa membuat kalian tidak nyaman dengan situasi yang mereka ciptakan, mereka bisa membuat kalian merasa kalah tanpa alasan apapun, dan mereka tidak bisa ikut bahagia untuk nasib baik orang lain.

2. The Fake Complimenter
Mereka bisa memberikan kalian pujian-pujian palsu, mereka cenderung tidak memiliki empati, dan mereka mampu menempatkan kalian di posisi yang sangat tidak nyaman demi kenyamanan diri mereka sendiri.

3. The Pessimist
Biasanya orang-orang dengan tipe Toxic pesimis akan membicarakan diri orang lain untuk membuat mereka merasa baik. Mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri. Dan biasanya mereka akan mereka akan meremehkan impian atau cita-cita kalian.

4. The Criticizer
Orang dengan tipe toxic seperti ini tidak pernah mendukung dalam keputusan yang kalian buat, selalu mengkritik setiap gerakan atau setiap langkah yang kalian lakukan. Dan mereka mampu untuk membuat kalian merasa kalian tidak pernah melakukan hal yang benar.

5. The Manipulator
Mereka mencoba untuk mengontrol semua kondisi. Berpura-pura untuk menyukaimu dan menyukai semua orang agar citranya selalu terlihat baik. Mereka juga selalu membuat keputusan sendiri mengatasnamakan orang lain tanpa berdiskusi dengan orang yang bersangkutan.

6. The Victim
Mereka akan selalu menyalahkan orang lain untuk ketidakberuntungan mereka, untuk kondisi mereka yang sengsara dan tidak beruntung, selalu mencari perhatian dari orang-orang, dan selalu membicarakan alasan kenapa mereka gagal, biasanya untuk mendapatkan pembenaran.


Toxic ada sisi positifnya, walaupun positif dalam hal ini adalah hal yang negatif. Biasanya orang menganggap tindakan toxic positif itu sama dengan empati.
Bedanya Toxic positivity dan empati adalah respon yang diberikan kepada orang lain.

Kalau toxic positif, nggak cuma menghancurkan empati ke orang lain tapi ke diri sendiri juga. Seringkali toxic positif bikin orang pura-pura bahagia padahal lagi struggling. Nggak ada salahnya untuk menunjukkan sikap positif dan bersyukur tapi positif jadi masalah kalau dibuat untuk menolak emosi negatif.

Ketika toxic positivity berbicara "semangat, stay Positive", yang empati lakukan adalah "sini ceritain ke aku apa yang kamu rasain, I'm listening".
Contoh lain, Toxic positivity akan berbicara "Coba ambil hikmahnya aja", sedangkan yang empati katakan "kamu pasti stres banget ya... aku bisa bantu apa? "

See the different?

Toxic seseorang adalah ketika orang tersebut menyalahkan dirimu ketika kamu memberikan reaksi terhadap perilakunya.
Contoh:
Toxic people membuat guyonan yang tidak sopan atau merendahkan kita, lalu ketika kita bereaksi, mereka membalikkan situasi seakan-akan kita yang tidak sopan.
Contoh lain ketika toxic people selalu membandingkan dirimu dengan yang lain, mereka selalu membahas bagaimana berhasilnya atau pintarnya seseorang ketimbang dirimu dan membuatmu merasa inferior dan insecure.

• ❤ •

"Toxic people will blame you for your reaction but never for the way they act"

• ❤ •​

Umumnya, faktor yang menyebabkan orang menjadi toxic ada 3, yaitu..

1. Faktor pola asuh orang tua, misal, dari kecil dia selalu dikekang dan selalu disalahkan, selalu dianggap remeh sehingga mindsetnya terbawa sampai dewasa.

2. Faktor pernah tersakiti, tanpa sadar, dia melakukan hal yang dulu pernah dia alami, entah disakiti di keluarga, di pasangan, rekan kerja atau teman.

3. Faktor circle pertemanan, bisa dilihat dari sama siapa dia berteman, kalau di circle pertemanannya banyak yang berperilaku toxic, ada kemungkinan besar dia juga ikut terbawa perilaku toxic.


Toxic dalam hubungan, bisa dikategorikan hubungan dengan pasangan, dengan teman, rekan kerja, atau keluarga.
Toxic dlm hubungan tidak melulu tentang teriakan atau amarah (pertengkaran), tapi bisa berupa kecemasan yang selalu ada berulang dan terus menerus muncul yang mengakibatkan kita tidak yakin dengan diri kita sendiri dan berpikir bahwa apapun yang kita lakukan, tidak akan pernah cukup bagus.
Kalian mengetahui kalian berada dalam Toxic relationship, dalam hubungan yang tidak sehat ketika Toxic people memberitahukan hal-hal yang menyakitimu atau hal-hal yang membuatmu marah atau tidak nyaman lalu dengan memanipulasi perasaan kalian untuk reaksi kalian seakan-akan semua kesalahan berasal dari diri kalian. Pada akhirnya justru malah kalian yang meminta maaf pada mereka karena membuat mereka kesal dan tidak nyaman.

Berada dalam toxic relationship akan membuat kalian merasa begitu rendah sampai tidak lagi memiliki kepercayaan diri, tidak bisa bahagia karena merasa tidak pantas untuk bahagia, dan selalu berpikir semua terjadi karena kesalahan kalian bahkan membuta kalian menarik diri dari lingkungan.

Toxic dalam pertemanan, ketika teman yang toxic akan membuat kalian merasa bersalah karena tidak menuruti kemauan mereka, teman yang toxic akan mencoba mengontrol emosi kalian, membuat kalian selalu mempertanyakan persepsi kalian, selalu mengkritik keputusan kalian, biasanya mereka hanya perduli dengan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan kalian.

Dalam keluarga juga bisa menjadi toxic, umumnya disebut dysfunctional family, ketika kita mengatakan hal yang jujur tapi keluarga membuat kita merasa bahwa kita adalah pengkhianat, ketika kita ingin mengutarakan pendapat tapi yang dilihat adalah "bagaimana" cara kita mengatakannya, alih-alih mendengar "apa" yang kita bicarakan, sehingga membuat kita merasa bersalah, merasa bahwa kita tidak hormat atau tidak sopan berbicara seperti itu.

Toxic dalam lingkungan, lebih ke kebiasaan atau norma-norma yang dianut di lingkungan sekitar. Seperti di lingkungan kerja, yang biasanya kalian percaya diri dengan kemampuan kalian, lalu dengan adanya peraturan-peraturan yang toxic, bisa membuat kalian mempertanyakan setiap langkah atau pekerjaan yang kalian lakukan. Toxic dalam lingkungan kerja bisa menghilangkan kepercayaan diri kalian bukan karena kalian kurang menguasai bidang kalian, tapi lingkungan yang membuat kalian merasa kalian selalu kurang bagus dan selalu merasa kecil.

~ • ~

Kadang kita tidak bisa serta merta menyingkirkan atau menghilangkan orang2toxic, ataupun keluar dari lingkungan yang toxic karena satu hal dan lainnya, tapi ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar kita melindungi diri kita sekuat dan semampu kita.

• Menempatkan kepentingan diri sendiri di atas orang-orang toxic, sounds so selfish ya, tapi secara gak langsung ini membuat kita teguh pendirian dan kuat dengan prinsip yang kita yakini.

•• Memisahkan sosial media pribadi dari orang-orang toxic, karena dengan asumsi, kritikan, dan pendapat mereka yang tidak tulus akan menghambat kita berekspresi.

••• Mengurangi waktu atau memilah waktu berinteraksi dengan orang toxic. Karena hanya dengan basa basi saja sudah menguras energi kita.

•••• Mengimplementasikan hal hal buruk yang dilakukan/diucapkan orang-orang toxic dengan perbuatan. Contoh, tulis kata-kata atau kalimat atau perbuatan yang mereka lakukan dalam selembar kertas, lalu robek-robek atau bakar kertas tersebut.

••••• Jangan biarkan orang-orang toxic masuk ke kehidupan pribadi/personal kalian. Belajar membuat boundaries atau batasan untuk ruang pribadi kalian, termasuk yang berasal dari keluarga. Karena sadly but true, umumnya banyak orang toxic yang datang dari teman atau keluarga dekat.

To deal with toxic people is do not react to their behavior or delay your response. Don't defend every move, they twist your words.
Try to google "the Grey Rock" Method, that's one of the methods to deal with toxic people that you can't get rid off yet.
But, eventually you're gonna have to do what's best for you even when it feels like sh*t.

Stay sane
 
Komprehensif sekali sis Dee bahasannya 😍 Thanks for the effort you put in this chapter.

Okee, based on this
Orang-orang Toxic itu bukanlah orang-orang yang berbuat jahat kepadamu setiap hari, orang-orang Toxic adalah orang-orang yang berbuat jahat kepadamu dibeberapa hari tapi berbuat baik di hari yang lain. Orang-orang Toxic ini tidak konsisten dengan perasaan yang mereka berikan, entah perhatian kasih sayang atau sekedar menyukai seseorang, mereka akan selalu membuat kalian berpikir dan meragukan atas kebaikan yang mereka berikan.
Pernah bertemu dgn yg sperti ini di lingkungan kerja yg dulu

*disclaimer : ini bukan jadi ajang untuk umbar aib seseorang ya. Tapi aku share biar kita sama2 belajar dan mengenali org2 toxic yg ada di sekitar dan belajar utk berdaya terhadap diri sendiri.

Jadi love hate relationship sama orang ini.

Hari ini dia jelekin aku di belakang, besoknya curhat nangis2 ke aku. Hari lain dia adu domba aku dgn yg lain, besoknya dia ajak ngobrol akrab kita yg diadu domba.

Lain hari, dia marah2 sampai lempar barang ke aku krna aku akrab sama temen deketnya. Besoknya dia manja bgt ke aku, kaya adik ke kakaknya.
Menguras emosi banget 😅

Tapi dengan perilakunya yg hot and cold itu, aku jadi tertarik untuk gali lebih dalam, kenapa sih nih bocah (yess, dia jauh lebih muda dari aku) bisa ajib begini

Ternyata dia gak bahagia di rumah, punya problematika keluarga yg segudang. Aku bersimpati atas segala yg dia alami di rumah. Kehidupan keluarga yg toxic ternyata bisa melahirkan pribadi yg toxic di lingkungan lain.

Kadang gemes bgt liat kelakuannya. Tapi ketika dipikir lagi, kalau aku ada di posisi dia dengan segala keruwetan di kepala, apakah aku masih bisa berjalan tegap ke kantor untuk bekerja?

Dari situ, tiap kali dia berulah, aku belajar untuk mengabaikan kalo gak penting2 amat.
Tapi kalau dirasa pengaruh ke performa kerjaku, ya aku tunjukkan sikap gak suka. Gak bisa kita diem juga.

Set and showing our boundaries are important to us, and so are other people.
While other people were showing some respects, it could bring inner peace to us.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd