Chapter 6
TOXIC
Ketika kita mendengar kata Toxic mungkin pengertian yang kita pahami berbeda-beda. Yang membuat seseorang menjadi Toxic bisa bermacam-macam tergantung dari orang dan situasinya.
Bagaimana kita bisa mengidentifikasi seseorang yang Toxic?
Bagaimana kita bisa merasakan jika seseorang ini memperlakukan kita secara Toxic?
Apa gejala-gejala yang dirasakan?
Apa faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi Toxic?
❤
Sebelum membahas semua hal tersebut, Dee coba cari pengertian toxic itu sendiri.
Dalam Bahasa Indonesia, toxic dapat diterjemahkan sebagai beracun, secara umum dalam cakupan yang luas, digunakan untuk menggambarkan SESEORANG, HUBUNGAN, atau LINGKUNGAN yang memberikan dampak negatif, menyakitkan, atau merugikan orang lain.
Orang-orang Toxic itu bukanlah orang-orang yang berbuat jahat kepadamu setiap hari, orang-orang Toxic adalah orang-orang yang berbuat jahat kepadamu dibeberapa hari tapi berbuat baik di hari yang lain. Orang-orang Toxic ini tidak konsisten dengan perasaan yang mereka berikan, entah perhatian kasih sayang atau sekedar menyukai seseorang, mereka akan selalu membuat kalian berpikir dan meragukan atas kebaikan yang mereka berikan.
Ketika orang Toxic tidak bisa mengontrol kamu, mereka akan mencoba mengontrol orang-orang di sekeliling kamu. Menciptakan drama, kebohongan-kebohongan dan memanipulasi orang-orang untuk mengisolasi atau mengucilkan kamu karena mereka takut akan kehilangan kekuatan untuk mengontrol mu, tapi kenyataannya kamu tidak berhutang apapun ke orang ini termasuk energi yang ada di diri kamu, Cut them off of your life, focus on yourself dan tumbuh lebih baik setiap hari. Orang-orang Toxic mendapatkan kekuatan dari kelemahan kalian, tapi ketika kalian fokus untuk menjadi lebih baik dari versi kalian, akal licik mereka tidak lagi berfungsi.
Memutuskan hubungan atau kontak dengan orang-orang Toxic bukanlah dendam tapi tentang mendapatkan kedamaianmu dengan cara menempatkan dirimu di dalam lingkungan yang penuh dengan positif vibes dan kendali orang-orang Toxic secara perlahan akan menghilang.
Ada banyak jenis tipe toxic, Dee coba bahas 6 tipe orang-orang Toxic yang sering ada di sekitar kita ya...
1. The Energy Drainer
Orang-orang dengan tipe Toxic seperti ini bisa membuat kalian tidak nyaman dengan situasi yang mereka ciptakan, mereka bisa membuat kalian merasa kalah tanpa alasan apapun, dan mereka tidak bisa ikut bahagia untuk nasib baik orang lain.
2. The Fake Complimenter
Mereka bisa memberikan kalian pujian-pujian palsu, mereka cenderung tidak memiliki empati, dan mereka mampu menempatkan kalian di posisi yang sangat tidak nyaman demi kenyamanan diri mereka sendiri.
3. The Pessimist
Biasanya orang-orang dengan tipe Toxic pesimis akan membicarakan diri orang lain untuk membuat mereka merasa baik. Mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri. Dan biasanya mereka akan mereka akan meremehkan impian atau cita-cita kalian.
4. The Criticizer
Orang dengan tipe toxic seperti ini tidak pernah mendukung dalam keputusan yang kalian buat, selalu mengkritik setiap gerakan atau setiap langkah yang kalian lakukan. Dan mereka mampu untuk membuat kalian merasa kalian tidak pernah melakukan hal yang benar.
5. The Manipulator
Mereka mencoba untuk mengontrol semua kondisi. Berpura-pura untuk menyukaimu dan menyukai semua orang agar citranya selalu terlihat baik. Mereka juga selalu membuat keputusan sendiri mengatasnamakan orang lain tanpa berdiskusi dengan orang yang bersangkutan.
6. The Victim
Mereka akan selalu menyalahkan orang lain untuk ketidakberuntungan mereka, untuk kondisi mereka yang sengsara dan tidak beruntung, selalu mencari perhatian dari orang-orang, dan selalu membicarakan alasan kenapa mereka gagal, biasanya untuk mendapatkan pembenaran.
Toxic ada sisi positifnya, walaupun positif dalam hal ini adalah hal yang negatif. Biasanya orang menganggap tindakan toxic positif itu sama dengan empati.
Bedanya Toxic positivity dan empati adalah respon yang diberikan kepada orang lain.
Kalau toxic positif, nggak cuma menghancurkan empati ke orang lain tapi ke diri sendiri juga. Seringkali toxic positif bikin orang pura-pura bahagia padahal lagi struggling. Nggak ada salahnya untuk menunjukkan sikap positif dan bersyukur tapi positif jadi masalah kalau dibuat untuk menolak emosi negatif.
Ketika toxic positivity berbicara "semangat, stay Positive", yang empati lakukan adalah "sini ceritain ke aku apa yang kamu rasain, I'm listening".
Contoh lain, Toxic positivity akan berbicara "Coba ambil hikmahnya aja", sedangkan yang empati katakan "kamu pasti stres banget ya... aku bisa bantu apa? "
See the different?
Toxic seseorang adalah ketika orang tersebut menyalahkan dirimu ketika kamu memberikan reaksi terhadap perilakunya.
Contoh:
Toxic people membuat guyonan yang tidak sopan atau merendahkan kita, lalu ketika kita bereaksi, mereka membalikkan situasi seakan-akan kita yang tidak sopan.
Contoh lain ketika toxic people selalu membandingkan dirimu dengan yang lain, mereka selalu membahas bagaimana berhasilnya atau pintarnya seseorang ketimbang dirimu dan membuatmu merasa inferior dan insecure.
• ❤ •
"Toxic people will blame you for your reaction but never for the way they act"
• ❤ •
Umumnya, faktor yang menyebabkan orang menjadi toxic ada 3, yaitu..
1. Faktor pola asuh orang tua, misal, dari kecil dia selalu dikekang dan selalu disalahkan, selalu dianggap remeh sehingga mindsetnya terbawa sampai dewasa.
2. Faktor pernah tersakiti, tanpa sadar, dia melakukan hal yang dulu pernah dia alami, entah disakiti di keluarga, di pasangan, rekan kerja atau teman.
3. Faktor circle pertemanan, bisa dilihat dari sama siapa dia berteman, kalau di circle pertemanannya banyak yang berperilaku toxic, ada kemungkinan besar dia juga ikut terbawa perilaku toxic.
•
Toxic dalam hubungan, bisa dikategorikan hubungan dengan pasangan, dengan teman, rekan kerja, atau keluarga.
Toxic dlm hubungan tidak melulu tentang teriakan atau amarah (pertengkaran), tapi bisa berupa kecemasan yang selalu ada berulang dan terus menerus muncul yang mengakibatkan kita tidak yakin dengan diri kita sendiri dan berpikir bahwa apapun yang kita lakukan, tidak akan pernah cukup bagus.
Kalian mengetahui kalian berada dalam Toxic relationship, dalam hubungan yang tidak sehat ketika Toxic people memberitahukan hal-hal yang menyakitimu atau hal-hal yang membuatmu marah atau tidak nyaman lalu dengan memanipulasi perasaan kalian untuk reaksi kalian seakan-akan semua kesalahan berasal dari diri kalian. Pada akhirnya justru malah kalian yang meminta maaf pada mereka karena membuat mereka kesal dan tidak nyaman.
Berada dalam toxic relationship akan membuat kalian merasa begitu rendah sampai tidak lagi memiliki kepercayaan diri, tidak bisa bahagia karena merasa tidak pantas untuk bahagia, dan selalu berpikir semua terjadi karena kesalahan kalian bahkan membuta kalian menarik diri dari lingkungan.
Toxic dalam pertemanan, ketika teman yang toxic akan membuat kalian merasa bersalah karena tidak menuruti kemauan mereka, teman yang toxic akan mencoba mengontrol emosi kalian, membuat kalian selalu mempertanyakan persepsi kalian, selalu mengkritik keputusan kalian, biasanya mereka hanya perduli dengan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan kalian.
Dalam keluarga juga bisa menjadi toxic, umumnya disebut dysfunctional family, ketika kita mengatakan hal yang jujur tapi keluarga membuat kita merasa bahwa kita adalah pengkhianat, ketika kita ingin mengutarakan pendapat tapi yang dilihat adalah "bagaimana" cara kita mengatakannya, alih-alih mendengar "apa" yang kita bicarakan, sehingga membuat kita merasa bersalah, merasa bahwa kita tidak hormat atau tidak sopan berbicara seperti itu.
Toxic dalam lingkungan, lebih ke kebiasaan atau norma-norma yang dianut di lingkungan sekitar. Seperti di lingkungan kerja, yang biasanya kalian percaya diri dengan kemampuan kalian, lalu dengan adanya peraturan-peraturan yang toxic, bisa membuat kalian mempertanyakan setiap langkah atau pekerjaan yang kalian lakukan. Toxic dalam lingkungan kerja bisa menghilangkan kepercayaan diri kalian bukan karena kalian kurang menguasai bidang kalian, tapi lingkungan yang membuat kalian merasa kalian selalu kurang bagus dan selalu merasa kecil.
~ • ~
Kadang kita tidak bisa serta merta menyingkirkan atau menghilangkan orang2toxic, ataupun keluar dari lingkungan yang toxic karena satu hal dan lainnya, tapi ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar kita melindungi diri kita sekuat dan semampu kita.
• Menempatkan kepentingan diri sendiri di atas orang-orang toxic, sounds so selfish ya, tapi secara gak langsung ini membuat kita teguh pendirian dan kuat dengan prinsip yang kita yakini.
•• Memisahkan sosial media pribadi dari orang-orang toxic, karena dengan asumsi, kritikan, dan pendapat mereka yang tidak tulus akan menghambat kita berekspresi.
••• Mengurangi waktu atau memilah waktu berinteraksi dengan orang toxic. Karena hanya dengan basa basi saja sudah menguras energi kita.
•••• Mengimplementasikan hal hal buruk yang dilakukan/diucapkan orang-orang toxic dengan perbuatan. Contoh, tulis kata-kata atau kalimat atau perbuatan yang mereka lakukan dalam selembar kertas, lalu robek-robek atau bakar kertas tersebut.
••••• Jangan biarkan orang-orang toxic masuk ke kehidupan pribadi/personal kalian. Belajar membuat boundaries atau batasan untuk ruang pribadi kalian, termasuk yang berasal dari keluarga. Karena sadly but true, umumnya banyak orang toxic yang datang dari teman atau keluarga dekat.
To deal with toxic people is do not react to their behavior or delay your response. Don't defend every move, they twist your words.
Try to google "the Grey Rock" Method, that's one of the methods to deal with toxic people that you can't get rid off yet.
But, eventually
you're gonna have to do what's best for you even when it feels like sh*t.
Stay sane
❤