Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

ASK SENTUHAN TUKANG URUT LANGGANANKU

NETOCUCK

Suka Semprot
Daftar
20 Aug 2025
Post
10
Like diterima
13
EPISODE 1
Di sebuah rumah kecil yang hangat, Rina — istri muda yang ceria dan genit — merasa pegal karena terlalu lama duduk mengedit video Tiktok. Ia mengenakan baju santai rumahan yang tipis dan longgar, lalu memanggil Pak Darto, tukang pijat langganan yang sudah sepuh tapi konon tangannya “bertenaga kuda.”


Pak Darto datang membawa tas kecil dan aroma minyak kayu putih. Mereka masuk ke kamar utama untuk sesi pijat. Rina mulai melontarkan celetukan-celetukan menggoda seperti,



“Wah, Pak Darto makin lama makin jago aja, ya. Jangan-jangan pernah jadi ninja di kehidupan sebelumnya?”



Sementara itu, di ruang tamu yang hanya dipisahkan tirai tipis, Dani — suami Rina yang polos dan gemar ngemil — asyik menonton sinetron sambil sesekali berteriak..

“Sayang! Gimana, udah enakan belum? Keripikku tinggal dua loh!”



Suasana di kamar jadi agak canggung tapi lucu. Rina tertawa kecil menahan geli, Pak Darto sesekali salah tekan titik pijat karena terlalu fokus menahan tawa atas candaan Rina. Semua berlangsung dalam suasana hangat dan absurd.



Rina terbaring di kasur dengan selimut menutupi sebagian tubuh. Pak Darto duduk di tepi kasur sambil memijat pundaknya. Rina tampak menikmati, sesekali menggoda ringan.



RINA (manja)

“Pak Darto, tangan Bapak ini… keras banget deh. Kalau saya jomblo, bisa saya lamar!”



PAK DARTO (tersenyum canggung)

“Hehe... saya sudah tiga cucu, Bu. Tapi kalau urusan pijat, saya emang gak ada lawan!”



Tiba-tiba suara sandal “keplek keplek” dari luar kamar. Dani masuk membawa semangkuk keripik dan minuman dingin.



DANI

“Masuk ya, sayang! Aku bosen di luar, sinetronnya udah tamat. Dingin nih, boleh gabung selimutan?”



RINA (melirik geli ke Pak Darto, lalu ke Dani)

“Hehe, iya... sini aja, Mas. Tapi jangan banyak gerak, aku lagi dipijat!”



DANI (begitu polos)

“Wah mantap. Pijat-pijatan sambil ngemil, surga dunia!”



Dani langsung rebahan di sebelah Rina, menarik selimut yang sama. Sekarang mereka bertiga berada di bawah satu selimut. Dani fokus ke TV portabel kecil yang dibawanya masuk.



DANI (mengunyah keripik)

“Eh eh, sinetron pengganti yang baru mulai! Judulnya (Suamiku Tukang Ketik tapi Hatinya petik)”



“Lucu, ya?” (lanjutnya)



RINA (Menahan tawa dan berbisik penuh makna menghadap pak darto)

“Pakk ??*?*?*?*?**?*???*??”

.

.

RINA (berusaha menahan tawa, berbisik ke Pak Darto)
“Tuh kan... dia beneran gak ngeh.”





PAK DARTO (berbisik balik)
“Iya Bu… saya jadi bingung, mau mijit atau pamit”





DANI (nyaut polos, tidak melihat ke mereka)

“Lanjut aja, Pak. Yang penting istriku happy, aku tenang. Eh, bisa sekalian kepala aku dipijet gak?”





Rina langsung ngakak, menutupi wajah dengan bantal. Pak Darto hanya bisa geleng-geleng sambil memijat kepala Dani dari balik selimut.




RINA (pelan sambil tersenyum)
“Aduh, Pak Darto... pelan dong, yang bagian situ sensitif”







PAK DARTO (bisik)
“Maaf, Bu Rina... saya refleks. Kadang yang lembut justru bikin ketagihan”





DANI (menguap)
“Hah? kenapa, sayang?”





RINA (sedikit menganga ketika pinggangnya disentuh pak darto)
“mas, Cepetan matiin TV-nya, Mas... aku lagi fokus nih.”






DANI (pasrah):
“Iya, iya... pegelmu serius banget, ya.”





Rina menahan tawa. Sementara itu tangan Pak Darto masih bergerak di balik selimut. Mereka berdua berusaha menahan suara—suara pijatan dan desahan ringan bercampur dengan suara kipas angin.





PAK DARTO (bisik penuh kode)
“Udah lama ya, kita gak urut posisi begini”





RINA (dengan napas mendesah pelan)
“Iyahh, dulu seminggu sekali... sekarang kalau sempat aja”







DANI (menguap setengah sadar)
“Lain kali saya juga ikut, ya. Biar tahu rasa urutannya.”





Pak Darto dan Rina saling berpandangan, lalu menahan tawa dalam diam.





Suasana sunyi kecuali suara TV. Dani tertawa-tawa melihat adegan sinetron. Sementara itu, di sisi kanan selimut, Rina dan Pak Darto saling pandang diam-diam.





RINA (bisikan kecil, nakal):
“Pak Darto... yang gaya kayak tadi, maksudnya pijatan yang tadi jangan diulang ya. Masih agak nyeri”



PAK DARTO (bisikan dalam)
“Hehe... saya hafal, Bu. Yang sekarang... cuma gerakan lembut. Goyang-goyang kecil aja hehe”



Selimut tampak sedikit bergerak di sisi kanan. Dani masih asyik nonton.

RAMEIN LANJUTAN FULLNYA DIMARI👇👇👇
https://victie.com/novels/(ambigu_story)_sentuhan_tukang_urut_langgananku

ATAU GABUNG GRUP
https://t .me/+fp2rg8q-RKExM
Dc1
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd