RinChan's Recycle Bin

[Singolangu]

Menjelang tidur ,
Pikiran saya melayang ,
Menyusuri luka demi luka ,
suka ,
bahkan pertengkaran yg menjelma airmata...

Kadang di satu hari,
Saya bahagia berkali kali lipat cuma karna melihatmu tersenyum ..
Kadang dihari lainnya,
Saya sedih setengah mati dan menyesal telah menjatuhkan airmatamu sampai sesak rasanya...

Semua yg ada di alam ini hny sementara..
Belum tentu esok masih ada...
Bahkan Untuk perasaan dan takdir ...
Jadi saya berusaha tidak sia - siakan yang sementara itu...

Karena semua rasa ini adalah bagian dari saya..

termasuk dirimu

R.M

 

[RinChan]

Menjelang tidur ,
Pikiran saya melayang ,
Menyusuri luka demi luka ,
suka ,
bahkan pertengkaran yg menjelma airmata...

Kadang di satu hari,
Saya bahagia berkali kali lipat cuma karna melihatmu tersenyum ..
Kadang dihari lainnya,
Saya sedih setengah mati dan menyesal telah menjatuhkan airmatamu sampai sesak rasanya...

Ternyata memang semua yg ada di alam ini hny sementara..
Bahkan Untuk perasaan dan takdir ...
Jadi saya berusaha tidak sia - siakan yang sementara itu...

Karena semua rasa ini adalah bagian dari saya..

termasuk dirimu

R.M

Menyentuh sekali bang Ray. Sederhana tapi lugas. Rin suka. Makacy sudah berbagi rasa di sini.

 

[Singolangu]

Menyentuh sekali bang Ray. Sederhana tapi lugas. Rin suka. Makacy sudah berbagi rasa di sini.

Kenapa tulisan boldnya jadi merah

 

[RinChan]

Kenapa tulisan boldnya jadi merah

Karena aku suka, hihihi...Ky distabilo gitu maksudnya, bang.

 

[Singolangu]

Karena aku suka, hihihi...Ky distabilo gitu maksudnya, bang.

Di tandain gitu ya ...

 

[RinChan]

Di tandain gitu ya ...

Iya. Bang Ray telat nyadarnya. Hahaha

 

[Toomm]

Lembar usang bercerita kembali,
Betapa hebatnya pendahulu Negeri ini.
Jeritan, teriakan penyiksaan kesakitan
Sungguh bak makanan buatmu.

Sayatan, tembakan, jeritan parau
Hingga darah menjadi sungai..
jua air mata kering dijumpai
Dan kau, menangis pilu melihatnya..

Kaki mu yang tak ber alas itu.
Dengan pilu menginjak mayat saudaramu..
Namun engkau tak gentar.

Rasa cinta tanah air
Menyatu dalam merahnya darah
Meng akar hingga putihnya tulang
merengsek dengan runcingnya bambu
Berjuang hingga raib.
Bercerai dengan raga
Menantang maut

Door..
peluru itu menembus kokohnya dada..
Tapi kau terus maju..
DOR
Kaki mu berat tertahan..
Dor.
, merdeka atau mati


Takkan usang oleh waktu,
Semangat perjuanganmu abadi.

kala ruangan itu terbuka..
Kuhirup semangat yang tak habis.
Aku tahu senapan itu..
Senapan itu tersimpan air mata pilu

Aku tahu kau bergetar memegang nya..
Kau meninggal kan kekasihmu..
Demi tanah air ini..

Aku pun jua tahu..
Ibu - ibu kehilangan cintanya..
Melepas kepergian kalian..
Ibumu tahu, kecil klian kembali..

Kau pun juga melihat..
Saudaramu terbujur kaku..
Tertembak hingga mengucur darah..
Dalam hening bergetar di akhir mulutnya..
Merdeka!!!!

Ah sial,
Lamun ku terlalu melampaui waktu..
Ruangan ini suci,
Tak pantas aku menitikan air mata..
permisi... ​

 

[asep_cepot]

malam makin sungsang
aku mendengarkan iwan yang fals bernyanyi
menyanyikan lagu tentang jiwa;
rumah yang sudah lama kita tinggalkan

hari ini tak ada koran
tapi amis darah itu masih tercium juga
sebab tak ada yang berani mematikan televisi

siapa yang datang di tengah malam, wahai sahabat?
tutup jendela, kunci pintu dan matikan lampu
aku tak ingin pekik merdeka* itu
masuk ke dalam mimpi



*tanya sendiri: apakah negara ini sudah benarbenar merdeka?


Selamat ulang tahun ibu pertiwi

 

[Singolangu]

Maaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.

sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.

Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.
maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.

___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___

 

[RinChan]

Lembar usang bercerita kembali,
Betapa hebatnya pendahulu Negeri ini.
Jeritan, teriakan penyiksaan kesakitan
Sungguh bak makanan buatmu.

Sayatan, tembakan, jeritan parau
Hingga darah menjadi sungai..
jua air mata kering dijumpai
Dan kau, menangis pilu melihatnya..

Kaki mu yang tak ber alas itu.
Dengan pilu menginjak mayat saudaramu..
Namun engkau tak gentar.

Rasa cinta tanah air
Menyatu dalam merahnya darah
Meng akar hingga putihnya tulang
merengsek dengan runcingnya bambu
Berjuang hingga raib.
Bercerai dengan raga
Menantang maut

Door..
peluru itu menembus kokohnya dada..
Tapi kau terus maju..
DOR
Kaki mu berat tertahan..
Dor.
, merdeka atau mati


Takkan usang oleh waktu,
Semangat perjuanganmu abadi.

kala ruangan itu terbuka..
Kuhirup semangat yang tak habis.
Aku tahu senapan itu..
Senapan itu tersimpan air mata pilu

Aku tahu kau bergetar memegang nya..
Kau meninggal kan kekasihmu..
Demi tanah air ini..

Aku pun jua tahu..
Ibu - ibu kehilangan cintanya..
Melepas kepergian kalian..
Ibumu tahu, kecil klian kembali..

Kau pun juga melihat..
Saudaramu terbujur kaku..
Tertembak hingga mengucur darah..
Dalam hening bergetar di akhir mulutnya..
Merdeka!!!!

Ah sial,
Lamun ku terlalu melampaui waktu..
Ruangan ini suci,
Tak pantas aku menitikan air mata..
permisi... ​

Makacy bang Tomato... Puisinya ngenes bgt Semoga jasa para pahlawan kita tidak sia2, mari bersama2 bangun negeri. Karena negeri ini milik bersama, bukan beli putus setelah setor suara.

malam makin sungsang
aku mendengarkan iwan yang fals bernyanyi
menyanyikan lagu tentang jiwa;
rumah yang sudah lama kita tinggalkan

hari ini tak ada koran
tapi amis darah itu masih tercium juga
sebab tak ada yang berani mematikan televisi

siapa yang datang di tengah malam, wahai sahabat?
tutup jendela, kunci pintu dan matikan lampu
aku tak ingin pekik merdeka* itu
masuk ke dalam mimpi



*tanya sendiri: apakah negara ini sudah benarbenar merdeka?


Selamat ulang tahun ibu pertiwi

Iwan yg bernyanyi fals.. Yalord
Btw tengkiu ya buat puisinya bang Lan... Makin cakepz. !

Entah sudah berapa ratus puisi kau cipta
Sebagian besar isinya adalah tentang mereka
Yang dulu katanya saling mencinta
Walaupun kutahu itu bukanlah fakta

Senja ini kembali kamu goreskan tinta
Di atas kertas putih pengganti cerita
Tapi kali ini bukanlah syair cinta
Bukan juga dusta dan linang air mata
Itu hanya kisah lama yang tak berharga

Kali ini kamu hanya ingin teriak merdeka!
Dan melantunkan sebuah doa
Semoga Indonesia semakin jaya
Kita hidup makmur dan sejahtera
Terbebas dari belenggu virus Corona
Aku, kamu dan kita juga mereka makin keren dalam gaya

Terima kasih sudah sudi mampir di trit puisi rin, bang. Mantab puisinya. Terus berkarya dan jaga kesehatan

Maaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.

sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.

Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.

maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.

___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___

Ciamik babangkuh. Puisi bang Ray penuh kerinduan Makacy ya dah setor ke rin. Semoga lekas bertemu.

 

[Toomm]

Maaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.

sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.

Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.
maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.

___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___

Apa ni paklur.. Nganu lgi tah

 

[Singolangu]

Apa ni paklur.. Nganu lgi tah

Ng suka nganu nganu sukanya yg ng ini (TS)

 

[RinChan]

Apa ni paklur.. Nganu lgi tah

Nganu tuh apa sih bang Tomat? Tolomg lebih jelas bahasanya...

Ng suka nganu nganu sukanya yg ng ini (TS)

Hahhh... kok jadi aku?

 

[asep_cepot]

Iwan yg bernyanyi fals.. Yalord
Btw tengkiu ya buat puisinya bang Lan... Makin cakepz. !

berkat bimbingan maha suhu besar

 

[RinChan]

berkat bimbingan maha suhu besar

Subes itu ---> pak lur @RayMantic

 

[asep_cepot]

Subes itu ---> pak lur @RayMantic

dirimu MAHA

 

[RinChan]

dirimu MAHA

Akoh maha sunya...

*Ngelmu kasunyatan dulu buat 17an.
Kelian dah pada nulis puisi cakepz..

 

[Singolangu]

Hahhh... kok jadi aku?

Karna tugasku cuma membuatmu tersenyum lewat bait romantis..
Dan...
Tugas pacarmu yg slalu marah2 sebab mendengar namaku, membuatmu menangis ....

.RM.

Subes itu ---> pak lur @RayMantic

Bukan Rin dia emang pintar mengeja wantahkan diksi @asep_cepot ...Nubi aja masih belajar

 

[Mollyloco]

Molly mau nulis puisi ahhh, moga² suka

Binatang Tak Jera


Berpikir kamu adalah surga kuliner di pasar malam esok petang
Nyatanya...
Tak lebih dari cabe rawit yang nyempil di dalam lontong isi
Kampret emang!!!
Pedess ga bilang-bilang


Telah habis jutaan revolusi kamu buat air mataku mengaduh
Melewati relikui kantung mataku yang membesar ini
Kamu pikir...
Mentang² sumber air su dekat...
Lantas kamu berhak membuatku menangis berulang kali??
Tra semudah itu kaka!
Sa kasi mati nanti ko sa tanam sudah di tanah ini ✂
*Kenapa jadi puisi timur paceee*


Saban hari
Bisakah kamu gantungkan senyum di ujung wajah senduku
Aku bosan jadi TPU Menteng Pulo tiap malam
Gali... timbun...
Gali... timbun...
Apa ga cepat bau tanah badanku kini?
Emang kambing lo!!! *mbeekk mbeek


Jika kisah kita laksana dufan
Kamu pastilah kora-kora yang membuatku selalu sukses melafalkan ANJJJIINGGG berkali-kali *gukk gukk
Padahal pintaku...
Agar kamu menjadi rumah boneka untuk pengantar tidurku
Nyatanya...
Kamu malah membawa boneka kekeyi
Padahal Kekeyi kan bukan boneka


Aneh...
Aku memang bukanlah keledai
Tapi mungkin aku kedelai
Yang tak hanya jatuh ke dalam lubang
Melainkan berendam...
Melainkan tertanam...
Melainkan berkubang selalu di tempat yang sama


Tempo hari kamu bilang
"Aku tak mengapa lari berkeliling dunia asalkan kamu yang jadi garis finishnya"
Dusta!!!
Ternyata aku hanya rest area tol purbaleunyi KM 77
Yang toiletnya masi jongkok
Bayar 2000 lagi
Kambing lo emang!!!
Sungguh...
Aku bukanlah penyanyang binatang
Tapi entah kenapa aku malah miara buaya?


Kamu adalah kumpulan peribahasa² terkutuk
Sekali merayu, dua tiga perawan terkibuli
Dan aku adalah kumpulan peribahasa² suram
Air susu dibalas air terjun
Tenggelam
Byuuurrr byuurrr

 

[Singolangu]

Molly mau nulis puisi ahhh, moga² suka

Binatang Tak Jera


Berpikir kamu adalah surga kuliner di pasar malam esok petang
Nyatanya...
Tak lebih dari cabe rawit yang nyempil di dalam lontong isi
Kampret emang!!!
Pedess ga bilang-bilang


Telah habis jutaan revolusi kamu buat air mataku mengaduh
Melewati relikui kantung mataku yang membesar ini
Kamu pikir...
Mentang² sumber air su dekat...
Lantas kamu berhak membuatku menangis berulang kali??
Tra semudah itu kaka!
Sa kasi mati nanti ko sa tanam sudah di tanah ini ✂
*Kenapa jadi puisi timur paceee*


Saban hari
Bisakah kamu gantungkan senyum di ujung wajah senduku
Aku bosan jadi TPU Menteng Pulo tiap malam
Gali... timbun...
Gali... timbun...
Apa ga cepat bau tanah badanku kini?
Emang kambing lo!!! *mbeekk mbeek


Jika kisah kita laksana dufan
Kamu pastilah kora-kora yang membuatku selalu sukses melafalkan ANJJJIINGGG berkali-kali *gukk gukk
Padahal pintaku...
Agar kamu menjadi rumah boneka untuk pengantar tidurku
Nyatanya...
Kamu malah membawa boneka kekeyi
Padahal Kekeyi kan bukan boneka


Aneh...
Aku memang bukanlah keledai
Tapi mungkin aku kedelai
Yang tak hanya jatuh ke dalam lubang
Melainkan berendam...
Melainkan tertanam...
Melainkan berkubang selalu di tempat yang sama


Tempo hari kamu bilang
"Aku tak mengapa lari berkeliling dunia asalkan kamu yang jadi garis finishnya"
Dusta!!!
Ternyata aku hanya rest area tol purbaleunyi KM 77
Yang toiletnya masi jongkok
Bayar 2000 lagi
Kambing lo emang!!!
Sungguh...
Aku bukanlah penyanyang binatang
Tapi entah kenapa aku malah miara buaya?


Kamu adalah kumpulan peribahasa² terkutuk
Sekali merayu, dua tiga perawan terkibuli
Dan aku adalah kumpulan peribahasa² suram
Air susu dibalas air terjun
Tenggelam
Byuuurrr byuurrr

Aku suka puisinya ...